KILAS SEJARAH BERDIRINYA KOTA JOMBANG
Jombang termasuk Kabupaten yang masih muda usia, setelah
memisahkan diri dari gabungannya dengan Kabupaten Mojokerto yang berada di
bawah pemerintahan Bupati Raden Adipati Ario Kromodjojo, yang ditandai dengan
tampilnya pejabat yang pertama mulai tahun 1910 sampai dengan tahun 1930 yaitu
: Raden Adipati Ario Soerjo Adiningrat.
Menurut sejarah lama, konon dalam cerita rakyat mengatakan
bahwa salah satu desa yaitu desa Tunggorono, merupakan gapura keraton Majapahit
bagian Barat, sedang letak gapura sebelah selatan di desa Ngrimbi, dimana
sampai sekarang masih berdiri candinya. Cerita rakyat ini dikuatkan dengan
banyaknya nama-nama desa dengan awalan "Mojo" (Mojoagung, Mojotrisno,
Mojolegi, Mojowangi, Mojowarno, Mojojejer, Mojodanu dan masih banyak lagi).
Salah Satu Peninggalan Sejarah di Kabupaten JombangCandi
Ngrimbi, Pulosari Bareng Bahkan di dalam lambang daerah Jombang sendiri
dilukiskan sebuah gerbang, yang dimaksudkan sebagai gerbang Mojopahit dimana Jombang
termasuk wewenangnya Suatu catatan yang pernah diungkapkan dalam majalah
Intisari bulan Mei 1975 halaman 72, dituliskan laporan Bupati Mojokerto Raden
Adipati Ario Kromodjojo kepada residen Jombang tanggal 25 Januari 1898 tentang
keadaan Trowulan (salah satu onderdistrict afdeeling Jombang) pada tahun 1880.
Sehingga kegiatan pemerintahan di Jombang sebenarnya bukan
dimulai sejak berdirinya (tersendiri) Kabupaten jombang kira-kira 1910,
melainkan sebelum tahun 1880 dimana Trowulan pada saat itu sudah menjadi
onderdistrict afdeeling Jombang, walaupun saat itu masih terjalin menjadi satu
Kabupaten dengan Mojokerto. Fakta yang lebih menguatkan bahwa sistem
pemerintahan Kabupaten Jombang telah terkelola dengan baik adalah saat itu
telah ditempatkan seorang Asisten Resident dari Pemerintahan Belanda yang
kemungkinan wilayah Kabupaten Mojokerto dan Jombang Lebih-lebih bila ditinjau
dari berdirinya Gereja Kristen Mojowarno sekitar tahun 1893 yang bersamaan
dengan berdirinya Masjid Agung di Kota Jombang, juga tempat peribadatan
Tridharma bagi pemeluk Agama Kong hu Chu di kecamatan Gudo sekitar tahun 1700.
Konon disebutkan dalam ceritera rakyat tentang hubungan
Bupati Jombang dengan Bupati Sedayu dalam soal ilmu yang berkaitang dengan
pembuatan Masjid Agung di Kota Jombang dan berbagai hal lain, semuanya
merupakan petunjuk yang mendasari eksistensi awal-awal suatu tata pemerintahan
di Kabupaten Jombang.(jmbkab)